Berikutbeberapa contoh kutipan langsung: 1. Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3). 2. Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3 Kalimatkalimat tersebut akan menjadi bagian teks deskripsi yang sistematik jika disusun dengan urutan a. -5. b. 1-3-5-2-4. c. 2-3-1-5-4. d. 3-2-4-1-5 . 11. Perhatikan kutipan suatu bagian teks deskripsi yang acak berikut! 1. Tari Gambyong adalah tarian untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. 2. SyairKiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buah-buahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan "seperti pungguk merindukan bulan" Ungkapanterbentuk dari 2 kata atau lebih, gabungan kata tersebut jika tidak terdapat konteks yang menyertainya maka akan memiliki dua kemungkinan makna yaitu makna sebenarnya atau denotasi dan makna kias atau konotasi. Contohnya ungkapan "membanting tulang" a. Indra membanting tulang di sampingnya sebagai luapan kemarahannya Kalimat tersebut membentuk makna yang sebenarnya atau denotasi Etikaadalah niat, perbuatan boleh atau tidak sesuai pertimbangan niat yang baik ataupun yang buruk sebagai akibatnya. Etiket adalah cara melakukan suatu perbuatan yang benar sesuai dengan yang diharapkan. Etika adalah nurani (bathiniah), sikap etis dan baik yang timbul dari kesadaran diri manusia itu sendiri. Berikutini adalah pengertian sajak, sejarah, ciri-ciri, sifat, bentuk, macam-macam dan contoh sajak.. Facebook; Twitter; Jika dirasakan terdapat bunyi yang berulang dengan huruf vokal "a" pada kutipan tersebut. Pengulang tersebut memberikan kesan marah yang ingin disampaikan oleh pengarang[a3] . Sajak syair memiliki karakter yang . A. tema *pelipurlara, kedukaan *riwayat seorang raja di desa kembayat , ia adalah raja Sultan Agus yang bijak, raja itu sangat perkasa. setelah itu raja mempunyai isteri dan anak. hidupnya tidak merasa susah . beberapa lama dikerajaan datanglah masa kedukaan , baginda raja pun meninggalkan tahtanya, dan negeri trsebut menjadi rusak binasa. lalu terjadi peperangan di negeri trsebut , rajapun sedang berperang, gemparlah seluruh kerajaan. *menceritakan tentang seorang puteri raja yang dilahirkan dan dibuang , setelah beberapa lama di cari oleh putera bangsawan yang ternyata saudaranya sendiri untuk bertemu dengan ibunya yang telah berlaku dosa membuang Bidasari dan Bidasari memaafkan ibunya * orangtua tidak boleh membuang anaknya sendiri, karna anak adalah titipan tuhan yang harus dijaga dan dirawat. dalam bentuk apapun anak iti tidak boleh di lebih lanjut di - TRYOUT BAHASA INDONESIA 1 USM SDMI 20162017 11 29. Tujuan kepala desa pergi ke Gunung Karang adalah untuk . . . . A. mencari keris pusaka B. menyembuhkan kelumpuhan C. bertemu dengan pengemis yang diusirnya D. berendam air panas untuk menyegarkan badan 30. Bacalah cerita berikut dengan saksama Ciung Wanara tumbuh menjadi seorang pemuda yang sangat tampan. Suatu hari, ia ingin sekali pergi ke Kerajaan Galuh untuk mengembara. Awalnya, aki dan nini tidak menginjinkan. Tetapi, Ciung Wanara terus memaksa. Sebelum ia berangkat ke Kerajaan Galuh, ia bertanya kepada aki dan nini siapa ayah dan ibu kandungnya. Awalnya, aki dan nini tidak mau menceritakan kebenarannya. Namun, Ciung Wanara terus bertanya. Aki menjelaskan bahwa ayah kandungnya adalah seorang raja dari Kerajaan Galuh. Ibunya diasingkan di dalam hutan belantara. Mendengar penjelasan tersebut. Akhirnya, Ciung Wanara berangkat ke Kerajaan Galuh dengan membawa ayam jantan kesayangannya. Kesimpulan cerita tersebut adalah . . . A. Ayah dan ibu kandung Ciung Wanara berasal dari Kerajaan Galuh. B. Ciung Wanara memaksa aki dan nini untuk menceritakan tentang ayah dan ibunya. C. Ciung Wanara tidak ingin berangkat ke Kerajaan Galuh sebelum mengetahui asal-usul ayah dan ibu kandungnya. D. Ciung Wanara mengetahui jati diri ayah dan ibunya, kemudian berangkat ke Kerajaan Galuh membawa ayam jantan kesayangannya. Bacalah syair berikut untuk menjawab soal nomor 31 dan 32 Rindu Pelangi Karya Nur R. Semusim ini aku selalu menunggu kehadiranmu Saat hujan meneteskan rintiknya satu per satu Hingga usainya pun tak kulihat dirimu Indahmu selalu kurindu Warnamu selalu membayang di mataku Meski kau tak kunjung ingin aku temu Akan aku nanti disetiap usai hujan selalu 31. Maksud syair tersebut adalah . . . . A. si aku menunggu hujan reda B. si aku rindu ingin melihat pelangi C. pelangi akan muncul sehabis hujan D. pelangi menghadirkan warna yang indah 32. Makna kata yang bercetak miring pada syair tersebut adalah . . . . A. pernah C. suram B. terang D. hidup 33. Bacalah teks percakapan berikut Kikan Yan, apakah kamu tahu bagaimana hujan dapat terjadi? Biyan Tentu saja aku tahu. Kikan Coba jelaskan padaku, Yan Tadi, aku sedang berada di UKS ketika pelajaran IPA. Jadi, aku belum tahu secara rinci bagaimana hujan dapat terjadi. Biyan . . . Kikan Oh, jadi hujan memiliki siklus. Wah, sekarang aku jadi mengerti peristiwa terjadinya hujan. Terima kasih, Yan. TRYOUT BAHASA INDONESIA 1 USM SDMI 20162017 12 Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang pada teks percakapan tersebut adalah . . . A. Turunnya hujan mengakibatkan banjir di beberapa tempat. B. Akan aku jelaskan sedikit, karena aku juga kurang mengerti tentang siklus hujan. Nanti kamu tanyakan lagi saja kepada teman yang lain. C. Hujan terjadi karena air di permukaan Bumi menguap lalu menjadi awan. Lama-kelamaan awan itu menjadi awan mendung dan hujan pun turun. Air hujan yang turun ke permukaan Bumi akan mengalami penguapan lagi. D. Baiklah. Hujan terjadi karena air di permukaan Bumi menguap lalu menjadi awan. Lama-kelamaan awan itu menjadi awan mendung dan hujan pun turun. Air hujan yang turun ke permukaan Bumi akan mengalami penguapan lagi. Peristiwa itu disebut siklus hujan. 34. Bacalah petunjuk acak berikut Petunjuk Menghias Pot 1 Tuangkan cat air ke dalam palet. Gunakan beberapa warna sesuai kreasimu. 2 Tuangkan sedikit air untuk campuran cat air agar tidak terlalu padat. Jangan beri air terlalu banyak karena akan membuat cat terlihat tipis nantinya. 3 Gambarlah bagian luar pot sesuai dengan gambar sesuai keinginanmu. Kemudian, keringkan di bawah sinar matahari. 4 Sediakan pot yang akan dihias beserta cat air dan kuas yang digunakan untuk menghias. Susunan petunjuk menghias pot yang tepat adalah . . . . A. 4–3–1–2 C. 2–1–4–3 B. 4–1–2–3 D. 2–4–3–1 35. Bacalah teks petunjuk rumpang berikut Pengertian SyairCiri-Ciri Syair1. Terdiri dari 4 Baris2. Tiap Baris Terdiri dari 4-6 Kata3. Tiap Baris Terdiri dari 8-12 Suku Kata4. Semua Baris Adalah Isi5. Syair Memiliki Rima Akhir a – a – a – a6. Memiliki Isi yaitu Cerita atau PesanUnsur-Unsur Syair1. Unsur Intrinsik2. Unsur EkstrinsikJenis-Jenis Syair1. Syair Panji2. Syair Romantis3. Syair Sejarah4. Syair Kiasan5. Syair AgamaContoh Syair Pernahkah Anda membaca atau membuat syair? Syair sangat dikenal di seluruh negeri, terutama di Indonesia. Syair adalah bentuk karya sastra Indonesia lama yang berasal dari Persia atau Arab. Syair memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan karakteristik lainnya. Akan tetapi, syair memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri khas yang membuat karya sastra tersebut menjadi mudah dikenali. Tak heran jika syair adalah salah satu bentuk karya sastra yang kesuksesannya masih terjaga hingga saat ini. Meskipun karya sastra syair tidak sepopuler puisi baru, syair tetap memiliki keindahan tersendiri. Bagi para pembaca atau pecinta syair, syair adalah karya sastra indah yang disusun dari bait-bait atau kata-kata yang indah yang sarat akan pesan atau makna yang terkandung di dalamnya sehingga menggugah perasaan. Untuk mengetahui apa itu syair dan bagaimana syair secara lengkap, simak penjelasan di bawah ini. Pengertian Syair Seperti yang sudah dijelaskan di atas, syair adalah salah satu bentuk karya sastra Indonesia lama. Syair berasal dari Persia atau Arab yang memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan jenis karya sastra lainnya, sehingga syair memiliki arti tersendiri bagi para pembacanya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, syair adalah puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik atau empat baris yang berakhir dengan bunyi yang sama. Syair adalah memiliki bentuk yang terikat sehingga memiliki aturan-aturan tersendiri. Syair adalah berasal dari bahasa Arab yaitu berasal dari kata Syi’ir atau Syu’ur. Syi’ir atau Syu’ur dalam bahasa Arab memiliki makna yaitu perasaan’ atau menyadari’. Kata Syu’ur tersebut kemudian berkembang menjadi Syi’ru’ yang artinya puisi’. Sehingga secara istilah bahasa Arab, syair adalah sebuah ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk puisi. Dalam kesusastraan Melayu, syair adalah yang merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi di dalam perkembangannya, syair mengalami banyak perubahan sehingga mengalami berbagai modifikasi sehingga syair dibuat atau didesain sesuai dengan keadaan atau situasi yang terjadi di masa tersebut. Pembaca syair atau pembuat syair kerap disebut sebagai penyair atau pujangga. Saat ini, syair adalah merupakan budaya Melayu yang sudah disesuaikan, sehingga saat ini, orang Melayu justru mengenali syair seiring dengan penetrasi dan terjadinya perkembangan ajaran Islam, terutama tasawuf di Indonesia. Di negara asalnya sana, yakni di Arab, syair dibedakan menjadi dua, yaitu syair zaman Jahiliah dan syair zaman Islam. Perbedaan kedua syair adalah pada muatan religi dan keimanannya terhadap keesaan Allah SWT yang biasanya tampak pada syair zaman Islam. Sehingga akhirnya, syair adalah cara untuk mengekspresikan suasana kalbu dan di dalam liriknya mengandung gaya bahasa yang halus namun penuh gejolak rasa dalam proses penyairannya namun tetap memuat tentang nilai dan nuansa Islami di dalam karya sastra tersebut. Di zaman saat ini, syair adalah wadah atau media untuk dapat mengungkapkan isi hati mengenai suatu peristiwa, kejadian, seseorang, atau bahkan perasaan yang dituangkan dalam tulisan melalui karya sastra yaitu syair. Sama seperti karya sastra yang lainnya, syair adalah karya sastra yang juga memiliki nilai kegunaan selain dapat menyampaikan suatu cerita, namun sarat akan muatan nilai mulai dari nasihat, nilai agama, nilai cinta, bermasyarakat, dan lain sebagainya. Baca Juga Jenis-Jenis Majas dan Contohnya Jenis-Jenis Paragraf dan Contohnya Jenis-Jenis Font dan Contohnya Ciri-Ciri Syair Untuk membedakan syair adalah karya sastra lama dengan karya sastra lain, maka syair memiliki karakteristik atau ciri-ciri pembeda. Kemudian, ciri-ciri yang membedakan syair dengan karya sastra lainnya tersebut juga menjadi ciri khas dari syair. Di bawah ini akan dijelaskan berbagai karakteristik atau ciri-ciri dari syair. 1. Terdiri dari 4 Baris Syair adalah karya sastra lama yang terdiri dari 4 baris. Dalam 4 baris syair tersebut, bisa terdiri dari beberapa bait. Akan tetapi, pada tiap baitnya, syair harus tetap memiliki 4 baris. Contoh dari syair yang ciri-cirinya adalah terdiri dari 4 baris adalah berikut ini Janganlah engkau berbuat jahat Janganlah engkau suka menghujat Jadi orang rajinlah bertaubat Agar kelak selamat di dunia dan akhirat 2. Tiap Baris Terdiri dari 4-6 Kata Ciri-ciri atau karakteristik kedua dari syair adalah pada tiap barisnya biasanya memiliki atau terdiri dari 4-6 kata. Sehingga pada 4 baris, masing-masing baris tersebut terdiri dari 4-6 kata yang menyusun baris di dalam syair tersebut. Contoh dari syair adalah yang ciri-cirinya adalah terdiri dari 4-6 kata adalah berikut ini Janganlah / engkau / berbuat / jahat 4 kata Janganlah / engkau / suka / menghujat 4 kata Jadi / orang / rajinlah / bertaubat 4 kata Agar / kelak / selamat / dunia / dan / akhirat 6 kata 3. Tiap Baris Terdiri dari 8-12 Suku Kata Selain terdiri dari 4 baris yang setiap barisnya terdiri dari 4-6 kata, karakteristik atau ciri-ciri syair adalah memiliki 8-12 suku kata pada setiap barisnya. Suku kata merupakan jumlah gabungan 1 atau lebih yang terdiri dari huruf konsonan dan 1 huruf cokal. Misalnya jika dicontohkan adalah kata “bapak” yang terdiri dari dua suku kata, yaitu “ba” dan “pak”. Contoh dari syair adalah yang ciri-cirinya adalah terdiri dari 8-12 suku kata adalah berikut ini Ja / ngan / lah / eng / kau / ber/ bu / at / ja / hat 10 suku kata Ja / ngan / lah / eng / kau / su / ka / meng / hu / jat 10 kata Ja / di / o / rang / ra / jin / lah / ber / tau / bat 10 suku kata A / gar / ke / lak / se / la / mat / du / ni / a / a / khi / rat 12 suku kata 4. Semua Baris Adalah Isi Ciri-ciri atau karakteristik dari syair adalah semua baris adalah isi. Tentu saja ciri atau karakteristik ini berbeda dengan pantun, yang mana baris pertama dan kedua pantun adalah sampiran dan baris ketiga dan keempat pantun adalah isi. Berbeda dengan pantun, semua baris pada syair adalah isi. Oleh sebab itu, ciri utama inilah yang membedakan syair dengan karya sastra lain, terutama pantun dan puisi lama lainnya. Sehingga 4 baris pada syair semuanya berisi isi. Hal ini bisa dilihat pada setiap baris yang merupakan isi, karena setiap kalimatnya memiliki inti dan juga pesan yang ingin disampaikan. 5. Syair Memiliki Rima Akhir a – a – a – a Karakteristik atau ciri-ciri syair adalah yaitu memiliki rima atau akhiran yang semuanya sama, yaitu a – a – a – a pada tiap barisnya. Ini juga menjadi pembeda atau ciri dan karakteristik antara syair dengan puisi lama lainnya, terutama pantun. Di dalam syair, setiap barisnya pasti diakhiri dengan rima yang sama. Contoh dari syair adalah yang ciri-cirinya adalah memiliki rima akhir a – a – a – aadalah sebagai berikut Janganlah engkau berbuat jahat Janganlah engkau suka menghujat Jadi orang rajinlah bertaubat Agar kelak selamat di dunia dan akhirat 6. Memiliki Isi yaitu Cerita atau Pesan Selain itu, ciri-ciri atau karakteristik lain dari syair adalah memiliki isi atau memiliki pesan yang tertuang di setiap barisnya. Sehingga, syair adalah sebuah cerita atau kisah yang biasanya mengandung unsur sejarah, agama atau filsafat, mitos, dan beberapa merupakan hasil rekaan belaka yang berisi tentang petuah atau nasihat yang bijak. Contoh dari syair adalah yang ciri-cirinya adalah memiliki isi atau pesan adalah Janganlah engkau berbuat jahat Janganlah engkau suka menghujat Jadi orang rajinlah bertaubat Agar kelak selamat di dunia dan akhirat Artinya, syair tersebut meminta manusia untuk tidak berbuat jahat, tidak menghujat, dan meminta manusia rajin bertaubat agar dirinya selamat di dunia dan di akhirat. Unsur-Unsur Syair Selain memiliki karakteristik atau ciri-ciri khusus sehingga membedakan syair dengan karya sastra lain, syair adalah yang juga terbangun karena adanya unsur-unsur pembangun yang membangun sebuah syair. Oleh sebab itu, akan dijelaskan unsur syair adalah yang seperti apa secara lengkap di bawah ini. Sama seperti karya sastra yang lain, syair memiliki dua jenis unsur syair adalah unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik. Berikut adalah penjelasan mengenai dua unsur yang membangun sebuah syair tersebut. 1. Unsur Intrinsik Unsur intrinsik dalam syair adalah unsur yang membangun syair tersebut dan terdapat atau tersurat di dalam isi karya sastra syair tersebut. Berikut adalah unsur-unsur intrinsik yang membangun syair. a. Tema Tema merupakan unsur intrinsik di dalam syair adalah yang merupakan ide pokok yang ingin disampaikan seorang penyair dan kemudian dituangkan ke dalam karya syairnya dan disampaikan kepada pembaca. Tema di dalam syair juga biasanya memuat tentang apa pokok pikiran yang akan disampaikan di dalam syair. b. Perasaan Unsur intrinsik kedua pada syair adalah perasaan. Unsur intrinsik perasaan ini merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh penyair di dalam karya sastra yaitu syairnya. Perasaan ini menjadi unsur khas yang mana berisi tentang cara pandang penyair, karakter yang ada, dan ungkapan lainnya. c. Nada Selain itu, unsur intrinsik di dalam syair adalah nada. Dalam syair, nada ini sangat penting diperhatikan, mulai dari bagaimana penekanan di dalam isi syair, baik yang memuji, menasehati, bersendau gurau, bergembira, mengejek, sedih, dan lain sebagainya. d. Amanat Unsur intrinsik terakhir dari syair adalah amanat. Amanat merupakan suatu pesan atau maksud yang disampaikan penyair di dalam syair adalah biasanya berisi tentang nilai-nilai yang ingin disampaikan kepada pembaca. 2. Unsur Ekstrinsik Selain itu, unsur ekstrinsik di dalam syair adalah yang membangun syair tersebut dan biasanya tertuang di dalam syair secara tersirat. Unsur ekstrinsik yang ada di dalam syair akan dijelaskan di bawah ini. a. Latar belakang kehidupan penyair Bagaimana latar belakang kehidupan penyair akan menjadikan inspirasi dan juga bagaimana penyair tersebut menciptakan syair. Misalnya penyair yang masa lalu percintaannya rumit, maka biasanya ia akan menciptakan syair yang memiliki tema atau pembahasan sesuai masa lalunya. b. Kondisi sosial budaya penyair Selain latar belakang penyair, bagaimana kondisi sosial budaya tempat penyair hidup dan tinggal juga faktor yang membangun penyair. Bagaimana ideologi yang ia anut, bagaimana kondisi politik, kondisi ekonomi, kondisi sosial, dan lain sebagainya akan memengaruhi karya dari penyakit tersebut. c. Pendidikan penyair Selain itu, bagaimana pendidikan penyair juga menjadi unsur ekstrinsik yang membangun syair adalah bagaimana mereka dan seperti apa pendidikannya. Hal ini akan berpengaruh terhadap bagaimana syair yang mereka ciptakan. Baca Juga 21 Jenis Novel Berdasarkan Genrenya Pengertian Novela dan Perbedaannya dengan Novel 20 Penulis Novel Terkenal di Indonesia dan Luar Negeri Jenis-Jenis Syair Menurut jenisnya, syair adalah dikelompokkan menjadi lima kategori. Berikut adalah jenis-jenis syair. 1. Syair Panji Syair panji menceritakan tentang keadaan yang biasanya terjadi di kerajaan atau di dalam istana dan orang-orang yang ada di dalamnya. Ini sangat erat dengan budaya Melayu. 2. Syair Romantis Selain syair panji, jenis lain dari syair adalah syair romantis. Syair romantis adalah yang berisi tentang percintaan dan biasanya terdapat pada alipur laram hikayat atau ada di dalam cerita rakyat yang dibuat dengan nada atau tema yang romantis. 3. Syair Sejarah Jenis selanjutnya yakni syair sejarah. Sejarah adalah syair yang menceritakan kisah berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar biasanya berisi tentang peperangan. 4. Syair Kiasan Syair jenis selanjutnya yaitu syair kiasan. Kiasan merupakan syair adalah yang berisi tentang percintaan makhluk selain manusia, misalnya binatang, tanaman atau tumbuhan dan lain sebagainya. Percintaan yang diceritakan tersebut seperti seolah-olah terjadi dan seperti halnya manusia tapi dalam bentuk binatang atau tumbuhan. 5. Syair Agama Jenis syair terakhir yaitu syair agama. Merupakan syair adalah yang ditulis dengan tema atau berisi tentang muatan dan nilai agama. Syair agama sendiri dibagi menjadi beberapa jenis lagi, yaitu a syair sufi, b syair riwayat cerita nabi, c syair ajaran Islam, dan d syair nasihat. Contoh Syair Setelah memahami syair adalah karya sastra lama yang memiliki karakteristik dan ciri-ciri yang berbeda dengan karya sastra lainnya, maka akan diberikan beberapa contoh syair adalah agar Anda lebih mudah membedakan syair dengan karya sastra lainnya. Jangan lalai akan perintah-Nya Kerjakan apa yang jadi perintah-Nya Jangan lupa beribadah pada-Nya Dan selalu bertaubat pada-Nya Inilah gerangan suatu madah Mengarangkan syair terlalu indah Membetuli jalan tempat berpindah Di sanalah i’tikad diperbetuli sudah Untuk ibu yang berharga bagiku Selalu sabar dan bahagia di depanku Akan ku kenang betapa berhargamu Dan kuhabiskan waktu tuk temanimu Tak hanya berbagi duri Aku akan selalu ada di sisi Andai kelak tak bersua lagi Mari kita rangkai bahagia hati Sultan Goa sultan yang sabar Rajin ibadah dan sangat pintar Punya motto amar ma’ruf nahi munkar Pada siapapun ia belajar Walau kamu sudah jadi orang besar Jangan sampai bertutur kasar Jadi pribadi yang harus sabar Agar orang lain tak gusar Jika kaya harus sedekah Pandang juga orang yang di bawah Jangan lupa terus menengadah Minta pertolongan Tuhan dengan tabah Miliki mimpi setinggi langit Dan jangan jadi orang pelit Agar kelak tak berhidup pahit Dan jauh dari kata sulit Harus dicontoh para pemuda Rajin-rajin belajar sepanjang masa Ilmu tak akan habis dieja Untuk bekalmu sepanjang usia Jaga janji agar selalu setia Jangan sampai mudah tergoda Agar hubungan panjang dan terjaga Dan dapatkan harmonis semata Jangan risaukan cobaan Tuhan Semua harus tawakal dan bertahan Tetap berdoa pada Tuhan Agar dijauhkan dari kesulitan Buatlah ibu hidup bahagia Di seluruh sisa usianya Karena usahamu tak mungkin sia-sia Bahkan mudah menuju surga Puan demikian sangat sempurna Bagai cincin berhiaskan permata Tidak ada cacat atau luka Sehingga sejukkan pandangan jiwa Tak pantas ku katakan cinta Tapi aku sungguh tergila Pada tuan yang berhati mulia Jadilah milkku selamanya Artikel Terkait Pengertian Puisi Rakyat, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya 22 Jenis Puisi Beserta Contohnya Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Puisi Puisi Lama Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap Teknik Menulis Puisi 7 Cara Menulis Puisi yang Baik Kelas Profesional Langkah Menulis Puisi Berkualitas Sastra Populer Pengertian, Karakteristik, dan Contoh - Syair merupakan salah satu bentuk dari puisi lama. Secara etimologi kata syair berasal dari bahasa Arab yaitu syu’ur yang artinya 'perasaan'. Marhalim Zaini dalam buku Mengenal Tunjuk Ajar Melayu, mengatakan makna kata syu'ur kemudian berkembang menjadi kata syi’ru. Dalam pengertian umum, kata syi'ru berarti 'puisi'. Isi syair adalah cerita yang mengandung mitos, sejarah, atau ajaran agama. Selama perkembangannya di Asia Tenggara, syair mengalami perubahan dan modifikasi, sehingga syair menjadi khas melayu. Selain itu, syair tidak mengacu lagi pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Hamzah Fansuri adalah penyair yang dikenal memiliki peran besar dalam membentuk syair khas Melayu. Karya-karya Hamzah Fansuri yaitu, Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir. Dia adalah seorang ulama sufi, dan sastrawan yang hidup pada abad ke-16. Berdasarkan perkembangan sastra melayu, Hamzah Fansuri dikenal sebagai pencipta genre syair. Ada pula yang menyebutnya sebagai Sang Pemula Puisi Indonesia. Karakteristik Syair Menurut buku bahasa Indonesia berjudul Puisi Lama dan Puisi Baru kelas X, syair memiliki empat karakteristik yaitu Tiap bait terdiri atas empat baris. Tiap baris biasanya mempunyai 8-14 suku kata. Rimanya adalah a – a – a – a, dan bahasanya kiasan. Semua baris adalah isi. Contoh Bila berkawan jangan bergaduh 1 –uh /isi Tiada guna bermusuh-musuh 2 –uh/ isi Jauhilah sesekali sikap angkuh 3 -uh/is Tersisih hidup semakin keruh 4 –uh/is Jenis Syair Dikutip dari buku kelas IX Sekolah Menengah Pertama jilid 3 berjudul Bahasa Indonesia karya Agus Supriatna 2006 terdapat lima jenis syair, yaitu 1. Syair panjiSyair panji berisi tentang berisi tentang keadaan yang berlangsung dalam istana atau kerajaan. Baik keadaan orang-orang yang ada di dalamnya atau pun orang-orang yang berasal dari dalam istana. Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambunan. Syair Ken Tambunan bercerita tentang seorang putri bernama Ken Tambunan. Kemudian, putri kerajaan itu dijadikan sebagai persembahan untuk Ratu Kauripan. 2. Syair romantisSyair romantis bercerita tentang syair percintaan pelipur lara. Contohnya adalah cerita rakyat. 3. Syair kiasan Syair kiasan berisi tentang kisah percintaan antara, ikan, burung, bunga, dan buah-buahan. Kisah itu sebenarnya hanyalah sebuah kiasan untuk menyindir peristiwa tertentu. 4. Syair sejarahSeperti namanya, syair sejarah berisi tentang sejarah. Biasanya kisah sejarah tersebut membahas tentang peperangan. Contohnya adalah, Syair Perang Mengkasar. Dahulu, namanya adalah Syair Sipelman. Syair Sipelman adalah syair yang berisi tentang peperangan antara orang Makasar dan orang Belanda. 5. Syair agamaSyair agama dianggap sebagai syair yang paling penting. Syair agama dibagi menjadi empat kategori. Pertama, Syair Sufi oleh Hamzah Fansuri. Kedua, syair tentang ajaran Islam. Contohnya adalah Syair Sifat Dua puluh. Ketiga, Syair Riwayat Nabi atau Syair Anbia. Contohnya adalah Syair Nabi Allah dengan Firaun. Keempat, syair nasihat. Syair nasihat adalah syair yang berisi nasihat bagi pembaca. Contohnya adalah Syair Nasihat Laki-laki dan Perempuan. Contoh Syair1. Puteri menangis/seraya berkata,Kakanda, Wai,/apa bicara kita,Sakit perut/rasanya beta,Berdebar lenyap/di dalam baginda/tiada terkira,Hilanglah budi/lenyap bicara,Berkata dengan/perlahan suara,Kalau tuan/hendak berputera. Ali sjahbana, 1996 49 2. Syair Ken Tambuhan Cerita Panji Lalulah berjalan Ken tambuhanDiiringi penglipur dengan tadahanLemah lembut berjalan perlahan-lahanLakunya manis memberi kasihanTunduk menangis segala puteriMasing-masing berkata sama sendiri Jahatnya perangai permaisuriLakunya seperti jin dan peri Via Waluyo, 1991 10.Baca juga Apa itu Gurindam dan Ciri-Cirinya Apa Itu Pantun, Ciri-ciri dan Contohnya? Apa yang Dimaksud Unsur Intrinsik dalam Cerita dan Puisi? - Pendidikan Kontributor Ega KrisnawatiPenulis Ega KrisnawatiEditor Alexander Haryanto ANALISIS MA’ANI KALAM INSYA’ THALABI DALAM KUTIPAN SYAIR KARYA AL BUSAIRI Oleh Zahra Nailin Ni’ma 15/385677/SA/18196 Pada hakikatnya kalangan bangsa Arab melahirkan banyak penyair ternama sejak zaman Jahiliyyah hingga zaman abad banyak penyair kalangan bangsa Arab hanya beberapa orang yang terkenal akan keindahan hasil syairnya, sebab hampir seluruh syair yang indah masih utuh dan terjaga hingga tersebut dapat diketahui dengan adanya muallaqat berarti yang digantung. Dinamakan muallaqat karena syair yang paling indah di masa itu digantung di dinding ka’bah sebagai penghormatan kepada penyair dan hasil karyanya. Dengan adanya syair indah yang digantungditempel di dinding ka’bah, masyarakat umum dapat melihat dan mengetahui akan penyair dan hasil karyanya sehingga dapat dikenang dan diceritakan kepada keturunannya Al- Muhdar, Yunus Ali dan Bey 43 Keadaan islam berada dalam keadaan yang mundur sekali ketika berada di bawah pemerintahan orang asing Turki dan Mongolia. Politik pemerintahan asing banyak terpusatkan untuk mengendalikan pemerintahan saja. Namun, ada satu keistimewaan yang ada pada masa pemerintahan bangsa asing adalah bangsa Arab yang tertekan, banyak yang memusatkan diri pada bidang ilmu pengetahuan dan bahasa. Karya mereka banyak yang dipelajari orang, karena syair Arab tidak pudar total. Salah satu penyair yang terkenal pada masa pemerintahan asing adalah Al busairi yang memiliki nama asli Muhammad bin Said bin Hammad As Sanhaji. Dia sudah terkenal sejak masa mudanya karena telah belajar bahasa dan sastra Arab sejak syairnya banyak dikenal orang karena syairnya banyak menggunakan kata kiasan, daya khayalnya yang tinggi, isinya berbobot. Salah satu karya yang membuat Al Busairi terkenal adalah kasidah burdahnya yang terkenal karena keindahannya dalam memuji Rasulullah SAW. Dengan ini, penulis akan menganalisa syair karya Al busairi dari ilmu ma’ani yang termasuk dengan kalam insya’ thalabi. Dan dengan adanya analisa ini, diharapkan para pembaca syair dapat memahami tujuan kalam yang ada pada syair ini. B. PENGERTIAN KALAM KHOBAR DAN KALAM INSYA’ BESERTA PEMBAGIANNYA Dalam ilmu ma’ani pada balaghoh, kalam dibagi menjadi dua ; kalam khabar dan kalam insya’.Kalam khabar adalah kalimat yang pembicaranya dapat dikatakan sebagai orang yang benar atau dusta, sedangkan kalam insya’ adalah kalimat yang pembicaranya tidak dapat disebut sebagai orang yang benar ataupun sebagai orang yang dasarnya, kalam khabar diucapkan untuk maksud faidatul khabar atau lazimul faidah. Namun, ada saat dimana kalam khabar memiliki tujuan selain dua tujuan di atas. Maksud lainnya adalah istirham, Izhaaru dza’fi, Attakhassur, Al fakhr dan lain sebagainya. Adapun kalam insya’ dibagi menjadi dua , yaitu kalam insya’ thalabi dan ghairu thalabi. Kedua macam kalam insya’ memiliki bentuk yang berbeda beda. Dalam insya’ thalabi ada amr, nahy, istifham, attamanny, nida’, sedangkan dalam kalam insya’ ghairu thalabi ada ta’ajjub, madkhu, dan di setiap bentuk kalam insya’ memiliki tujuan yang berbeda beda. Tujuan itu bisa didapat dengan melihat empat unsur yang harus kita pahami dalam ketika menemukan suatu kalam, yaitu mutakallim, mukhatab, lafadz dan siyaqul kalam. Keempat unsur itu harus diperhatikan baik baik, karena jika unsur belum lenkap tidak dapat diketahui tujuan sebenarnya kalam tersebut. Adapun penentuan tujuan kalam ini dimaksudkan agar apa yang disampaikan mutakallim dapat dipahami mukhattab dengan baik. C. ANALISIS MA’ANI KALAM INSYA’ THALABI DALAM KUTIPAN SYAIR KARYA AL BUSAIRI أَ يَحسبُ الصَّبُّ أَنَّ الْحُبَّ مُنكتم مَا بَيْنَ مَا بَيْنَ منسجم و مُضطَرِمٍ Bait di atas merupakan kalam insya’ thalabi. Adapun bentuk insya’ thalabi di atas adalah istifham yaitu huruf hamzah. Tujuan dari kalam tersebut adalah attaswiq. Dapat diketahui tujuan tersebut dengan melihat beberapa unsur, mutakallimnya adalah penyair itu sendiri, mukhatab adalah pembaca syair tersebut sedangkan siyaqul kalam yaitu penyair memendam rasa cintanya kepada kekasihnya yang besar yang tersembunyi antara jiwa dan dibalik curahan air mata. Maka penyair menggunakan huruf hamzah sebagai istifham untuk menunjukkan kepada maksud attasywiq. فَكَيفَ تُنْكِرُ حُبًّا بَعدَ مَا شَهِدَتْ بِهِ عَلَيكِ عُدُولُ الدَّمعِ وَ السَّقَمِ Bait di atas merupakan kalam insya’ thalabi dengan bentuk istifham. Dilihat dari kalam di atas bahwa mutakalim adalah penyair tersebut, mukhatab adalah pembaca syair tersebut sedangkan siyaqul kalam adalah keadaan penyair yang tidak mungkin mengingkari rasa cintanya yang begitu dalam kepada kekasihnya meskipun cinta itu telah mendatangkan air mata maupun rasa sakit. Dengan ini, dapat diketahui bahwa tujuan dari kalam tersebut adalah atta’ajub. وَ كَيْفَ يُدركُ فى الدُّنيَا حَقِيقَتَهُ قَومٌ نِيَّامٌ تَسَلَّوا عَنْهُ بِالْحِلمِ Bait di atas merupakan kalam insya’ thalabi dengan bentuk istifham. Dilihat dari kalam di atas, mutakallim adalam penyair itu sendiri, mukhattab adalah pembaca syair tersebut, adawatul istifham yaitu kaifa,adapun siyaqul kalamnya adalah orang orang yang ingin mengetahui hakikat dunia sedangkan mereka dalam keadaan tidur pulas tenggelam dalam mimpi. Dari unsur unsur yang sudah disebutkan bahwa maksud dari kalam ini adalah atta’ajub. Dari beberapa bait syair karya Al Busairi, terdapat kalam insya’ thalabi dengan bentuk istifham. Adapun tujuan dari kalam di atas bermacam macam; attaswiq, atta’ajjub dan yang terakhir atta’ajjub juga. DAFTAR PUSTAKA Al-Jarim, Ali dan Musthofa Amin. 1691. Balaghatul Wadlihah. Surabaya Al-Hidayah. Al-Muhdar, Yunus Ali dan Bey Arifin. 1983. Sejarah Kesusastraan Arab. Surabaya Bina ilmu. Ghani, Aiman Amin Abdul. 2011. Al-Kafi fi al-Balaghah. Kairo Dar al-taufiqiyyah.

maksud kutipan syair tersebut adalah