Ketikaseorang pelawak yang baik dan produksi Hamlet adalah pada saluran saingan, aku berharap aku bisa yakin bahwa kurang dari setengah profesor tertawa. 56 Teori Ekonomi Pekerjaan yang dipilih 1. 1950. Lima Ceramah pada Masalah Ekonomi. New York: Macmillan. 2. 1965. Esai dalam Sejarah Ekonomi. Chicago: University of Chicago Press. 3. 1966. Bobopunya beberapa tips cara membuat konsep yang menarik dan kreatif, nih. 1. Membuat Peta Konsep dengan Cara Manual. Dalam membuat peta konsep, kita bisa menggunakan buku catatan yang sudah kita punya. Supaya peta konsep menarik dan kreatif, kita bisa menggunakan alat tulis berwarna, seperti spidol, pensil warna, atau highliter. MANAJEMENSTRATEGIK DALAM PENDIDIKAN. YFJFUFUFUYGI, 2018. Fridiyanto Yanto. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. MANAJEMEN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN. by fridiyanto yanto. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. MANAJEMEN STRATEGIK DI PESANTREN. Yuki pemilik café ini mengatakan bahwa ia penggemar berat Sarah Vaughan. Musisi Jazz yang tenar di era 60an, dan Misty adalah salah satu lagu favoritnya. Lagu bernuansa elegan nan romantis. Yuki membuat konsep café ini vintage dan berharap pengunjung selalu merasakan ketenangan cinta saat berkunjung. DalamMenyusun Atau Membuat Naskah Kontemporer Aturannya Adalah. Salah satu komponen yang diperlukan untuk mementaskan sebuah drama adalah naskah drama. Konflik merupakan suatu pertentangan yang terjadi antara satu tokoh dengan tokoh lainnya. Urutan Yang Tepat Dalam Menyusun Teks Ceramah Atau Pidato from tekstekspidato.blogspot.com Untukmendapatkan makna “jadikan lebih” awalan PER- harus diimbuhkan pada kata sifat. Contoh: pertegas aturannya! drama kontemporer (teater mutakhir) adalah drama yang mendobrak konvensi lama dan penuh dengan pembaharuan, ide-ide baru, gagasan baru, penyajian baru, penggabungan konsep Barat-Timur. Membaca naskah dan memahami tokoh . – Ada unsur dan teknik penyusunan naskah lakon, Adjarian. Naskah lakon atau skrenario merupakan unsur penting dalam sebuah seni teater atau drama. Adanya naskah membuat sutradara dan pemain bisa mengetahui jalan cerita, tema, alur, latar, dan penokohan mengenai pementasan yang akan dimainkan. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai naskah lakon yang berupa unsur dan teknik penyusunannya yang menjadi materi seni budaya kelas 10 SMA. Lakon sendiri diartikan sebagai peran yang menjadi pusat utama dalam suatu pementasan teater. Lakon dalam pementasan merupakan hasil karya kolektif dari masyarakat dan seniman atau sastrawan yang diwujudkan dalam bentuk naskah lakon. Sementara naskah lakon menjadi bentuk penuangan ide cerita ke dalam alur cerita dan susunannya. Berikut ini unsur dan teknik penyusunan naskah lakon. Simak, yuk! “Lakon dalam pementasan teater menjadi pokok dari keseluruhan bentuk pementasan.” Baca Juga Langkah-Langkah Membuat Naskah Lakon Unsur Naskah Lakon Unsur-unsur naskah lakon meliputi Naskah adalah salah satu komponen penting dalam dunia perfilman, bisa dibilang naskah itu nyawa-nya dari suatu film/cerita/drama. Dalam menulis naskah, kalian dituntut nggak cuma menyelesaikan suatu tulisan aja, lho, gaes. Melainkan kalian di tuntut bagaimana tulisan itu bisa membawa penikmatnya masuk kedalam suasana tersebut walaupun hanya dengan membaca naskahnya. Proses pembuatan naskah film sebenarnya susah juga membutuhkan waktu yang nggak sedikit. Nah, jika salah satu dari kalian ada yang ingin menjadi seorang penulis naskah film. Atau beberapa dari kalian ada yang tergabung dalam sebuah komunitas film—baik di sekolah/kampus. Dan kalian masih sering merasa kesulitan saat memasuki tahapan pra produksi dalam penulisan naskah yang memakan banyak waktu itu. Tenannnggg, gaes, kalian nggak perlu khawatir. Yuk, simak di bawah ini seperti apa langkah-langkah yang tepat dalam penulisan naskah yang baik agar dapat menghasilkan karya film dengan cerita yang bagus seperti para filmmaker ternama. Berikut langkah-langkahnya. 1. Menentukan Tema Film/Cerita Kalian pasti udah tau kan kalau tema itu unsur yang penting dalam suatu cerita—baik dalam bentuk film, novel, cerpen atau manga sekalipun. Salah satu fungsi tema adalah sebagai sebuah dasar untuk menentukan ide terhadap unsur-unsur dalam cerita seperti plot, tokoh dan latar. Dalam menentukan tema, seorang penulis buku/novel/cerpen bisa menentukan tema melalui inti pembahasan dalam tulisanya. Seperti Raditya Dika yang udah sering bikin film berdasarkan kisah-kisah utama—yang diadaptasi dari novelnya Single, Hangout, Koala Kumal, dan masih banyak lainnya. Orang yang suka menulis buku/novel/cerpen emang lebih mudah buat merumuskan tema yang akan dia angkat menjadi film, gaes. Karena sebelumnya mereka udah memiliki sumber cerita sendiri. Namun yang nggak suka menulis, bukan berarti kalian nggak bisa jadi penulis skenario, lhoo. Karena membangun sebuah cerita nggak cuma pakai diksi semata tapi juga imajinasi yang kuat. Jadi, jangan mundur duluan jika kalian termasuk yang nggak suka nulis buku/novel/cerpen, ya! 2. Merumuskan Naskah Sebagai Intisari Cerita Melalui Kata-Kata Singkat Arti merumuskan naskah di sini adalah intisari cerita yang menggambarkan keselurhan cerita secara singkat. Dalam merumuskan naskah, biasanya dirumuskan dengan “karakter + punya tujuan + memiliki halangan”. Kemudian keseluruhan cerita digambarkan dalam satu kalimat aja. Tapi, kalian juga bisa membuat ulasan cerita yang isinya lebih panjang dan bisa mencapai satu paragraf. Hal itu bisa berfungsi sebagai acuan cerita—yang bisa membatasi kalian agar pada saat memasuki tahap penyusunan plot, nggak keluar dari fokus cerita. 3. Menyusun Plot/Alur Cerita Nah, langkah selanjutnya adalah menentukan plot/alur cerita, nih, gaes. Bisa dibilang, tahap ini salah satu tahap yang sulit dalam fase Pra produksi dan bisa memakan waktu yang sangat lama, lho. Pada proses ini, penyusunan plot dilakukan dengan cara penyesuaian terhadap jenis film yang akan dibuat durasi film. Biasanya alur cerita dalam produksi film baik film panjang maupun film pendek dibuat berdasarkan tiga babak cerita—yang terdiri dari perkenalan karakter, petualangan karakter dan kesimpulan. Dalam satu susunan plot, cerita akan dibagi menjadi beberapa sequence. Dimana pada babak petualangan memiliki sequence yang lebih panjang dari babak lainnya. Lalu, pada babak perkenalan dan babak kesimpulan biasanya memiliki panjang waktu yang sama. Sequence sendiri adalah serangkaian scene—yang merupakan suatu kesatuan utuh. Jadi jika ada delapan sequence dalam satu alur cerita, maka babak perkenalan karakter dan kesimpulan punya dua sequence dan babak petualangan punya empat sequence. Tahap selanjutnya, yang harus kalian lakukan adalah memberikan isi cerita yang berisi mengenai kegiatan karakter—yang nantinya akan tergambar menjadi sebuah cerita dan mengisi setiap sequence dalam alur cerita. More information, isi cerita yang akan mengisi sequence dari plot yang telah kalian susun tadi, lebih baik dicatat pada notes kertas atau digital, ya, gaes. Biar apa? Biar memudahkan penulisan penyusunan plot dan nggak hilang serta bisa menjadi rujukan kembali untuk mengisi cerita pada naskah. 4. Menulis Naskah Yang Berisi Keseluruhan Cerita Film Sampai Menjadi Final Draft Seperti yang kalian tau dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dulu, naskah dialog hanya ditulis dengan format nama dan ucapan karakter aja. Namun, dalam naskah film panjang maupun pendek format penulisan naskah akan menjadi lebih kompleks, lho, gaes. Mulai dari keterangan waktu, tempat, karakter dari masing–masing tokoh, peralatan–peralatan apa saja yang di perlukan, menentukan masalah dalam naskah, menetukan klimaks dari masalah dan bagaimana masalah itu selesei apakah sad ending atau happy ending, bahkan jenis shoot yang akan dilakukan saat proses produksi. Seorang penulis naskah yang handal nggak cukup hanya memiliki kemampuan menulis yang baik, gaes. Imajinasi, pemahaman teknik pengambilan gambar, dan kondisi lapangan juga sangat penting dimiliki seorang penulis naskah yang baik. Oleh karena itu, tahap akhir dalam fase penulisan naskah ini bukan perkara mudah untuk diselesaikan, lho, gaes. Karena naskah harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh produser. Penulis naskah juga harus memiliki kesabaran dan keteguhan hati yang kuat karena revisi draft naskah sudah pasti menjadi sebuah hal yang akan dirasakan pahitnya demi meraih manisnya final draft yang menandakan udah diperbolehkanya naskah untuk di produksi menjadi sebuah film. *** Nah, begitulah langkah-langkah dalam menulis naskah film yang bisa kalian terapkan, gaes. Ya, emang agak sulit dan butuh waktu yang lama, sih. Tapi, please jangan ragu buat terus kembangkan apa yang ada dalam ide kalian se-kreatif mungkin, terus belajar dan jangan cepat puas. Karena usaha itu nggak akan pernah mengkhianati hasil! Baca juga Suka Nulis Cerita Atau Nonton Film? Ini Pilihan Profesi yang Patut Kamu Pertimbangkan Tertarik Bekerja di Industri Film? Ini Dia Profesi Seru yang Bisa Kamu Coba Selain Sutradara dan Penulis Skenario 5 Keuntungan Gabung di Ekstrakurikuler Film Sumber gambar Penyusunan naskah atau teks pidato Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PENYUSUNAN NASKAH ATAU TEKS PIDATOMakalahDisusun guna memenuhi tugasMata Kuliah RetorikaDosen Pengampu Adeni, I .MADisusun Oleh Fariqh Ahmad Zulfawzi 1801026144FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGOSEMARANG2019 PENDAHULUANA. Latar BelakangRetorika dapat dipahami sebagai sebagai seni berbicara di depan era globalisasi saat ini kemampuan untuk berbicara didepan umum sangatdibutuhkan karena seseorang mampu menyampaikan apa yang dikehendakinyamelalui berbicara. Kemampuan berbicara di depan publik setiap orang berbeda-beda, tergantung bagaimana orang tersebut mampu menghasilkan kata-kata,sehingga banyak orang yang sulit menyampaikan sesuatu di depan Rumusan Masalah1. Bagaimana cara menyusun naskah atau teks pidato ?C. Tujuan Penulisan1. Mengetahui cara menyusun naskah atau teks pidato1 PEMBAHASANA. Cara Menyusun Naskah atau Teks PidatoSebelum menyusun sebuah naskah pidato, yang harus diperhatikan ialah temapidato yang akan disampaikan. Pemilihan tema yang tepat bertujuan untukmenyesuaikan materi dengan situasi dan kondisi saat pidato Danjika tema sudah di tentukan selanjutnya kita membuat naskah pidato. Naskahpidato terdiri atas tiga bagian, yaitu1. Isi baiknya dalam menyusun sebuah naskah pidato disertakan hal-hal yang penting tentang acara tersebut, contohnya nama acara, para hadirin, dantujuan dari penyelenggaraan acara tersebut. selanjutnya, dalam membuat kerangkanaskah pidato harus memerhatikan bagian-bagian penting dalam pidato. Bagian-bagian tersebut adalah 1. Salam atau sapaan Pembukaan Isi Penutup pidato. dan5. Salam naskah pidato baiknya melalui beberapa cara sebagai berikut, 1. mengumpulkan bahan, 2. membuat kerangka, dan 1 Alwisral Imam Zaidallah, Strategi Dakwah; Dalam Membentuk Da’i dan Khotib Profesional,Jakarta Kalam Mulia, 2002, hlm. 3. menguraikan isi naskah pidato secara terperinci. a Mengumpulkan BahanBahan-bahan menulis pidato dapat diperoleh dari Buku-buku, perturan-peraturan, majalah-majalah, dan surat kabar merupakan sumber informasi yangkaya yang dapat digunakan sebagai bahan dalam rangka menguraikan isi Membuat Kerangka PidatoKerangka dasar dapat dibuat sebelum mencari bahan-bahan, yaitu denganmenentukan pokok-pokok yang akan dibicarakan, sedangkan kerangka yangterperinci baru dapat dibuat setelah bahan-bahan selesai kumpulkan. Denganbahan-bahan itu dapat menyusun pokok-pokok yang paling penting dalam tataurut yang Menguraikan isi pidatoDengan menggunakan kerangka yang telah dibuat, ada dua hal yang harusdilakukan 1 dapat mempergunakan kerangka tersebut untuk berpidato, yaituberpidato dengan menggunakan metode ekstemporan, dan 2 menulis ataumeyusun naskah pidato secara lengkap yang dibacakan atau Struktur Isi PidatoStruktur isi pidato adalah rangkaian isi pidato dari awal hingga ini disusun agar pidato berlangsung menarik dan tujuan pidato tercapaidengan Menyunting Naskah PidatoSeperti halnya naskah makalah atau artikel, naskah pidato pun perlu isi, bahasa, maupun Menyempurnakan Naskah Pidato2 Dinna Ferdianti, Cendekia Berbahasa, JakartaGrafindo Media Pratama, 2005, hlm. 144-1453 Setelah disunting, baik oleh penulis sendiri maupun orang lain, perludilakukan tindak lanjut berupa penyempurnaan naskah. Penyempurnaan itudiarahkan pada aspek isi, bahasa, dan penalarannya sebagaimana yang telahdisunting di atas. Penyempurnaan aspek bahasa dilakukan dengan menggantikosakata yang lebih tepat dan menyempurnakan kalimat dengan memperbaikistruktur dan gagasannya. Sementara itu, penyempurnaan paragraf dilakukandengan memperbaiki koherensi dan kohesi paragraf. Untuk itu penambahankalimat, penyempurnaan kalimat, dan penghilangan kalimat perlu membagi lima tahap dalam penyusunan pidato yang terkenalsebagai lima hukum retorika, yaitu1. Invention penemuanPembicara mencari topik dan meneliti khalayak untuk mengetahui metodepersuasi yang paling tepat, juga merumuskan tujuan dan mengumpulkan bahanargument yang sesuai dengan kebutuhan khalayak atau mad’ Deposito penyusunanPembicara menyusun pidato atau mengorganisasikan pesan. Aristotelesmenyebutkan taxis yang berarti pembagian. Pesan harus dibagi dalam beberapabagian yang berkaitan secara Elucution gaya Pembiacara harus memiliki kata-kata dan menggunakan bahasa yang tepat ataumenarik dalam menyampaikan Memoria memori3 Dinna Ferdianti, Cendekia Berbahasa, JakartaGrafindo Media Pratama, 2005, hlm. 144-1454 Pembicara harus mengingat apa yang ingin disampaikan, dengan mengaturbahan-bahan Pronontiatio penyampaian Pembicara menyampaikan pesannya secara lisan. Di sini, akting sangat harus memperhatikan suara dan gerakan-gerakan anggota KesimpulanPidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikankepada orang banyak. Pidato juga berarti kegiatan seseorang yang dilakukan dihadapan orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai naskah pidato harus melalui tiga kegiatan yaitu, mengumpulkan bahan,4 Dinna Ferdianti, Cendekia Berbahasa, JakartaGrafindo Media Pratama, 2005, hlm. 144-1455 membuat kerangka, dan menguraikan isi naskah pidato secara terperinci. Padadasarnya menulis teks pidato, ceramah, atau khitobah itu sama. teknik menulispidato saja, beberapa sistematika yang harus diketahui dalam menulis pidato. B. Kritik dan SaranDemikian makalah yang dapat saya buat dan saya sampaikan. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kesalahan dalampenulisan, ataupun referensi yang kurang benar dalam pembahasan, saya mohonmaaf yang sebesar- besarnya. Dan saya menerima saran dan kritikkan daripembaca demi kebaikan bersama untuk PUSTAKAAlwisral Imam Zaidallah, 2002. Strategi Dakwah; Dalam MembentukDa’i dan Khotib Profesional, Jakarta Kalam Mulia,Dinna Cendekia Berbahasa, JakartaGrafindo Yunianto, Agus dkk. 2013. Cara Membuat Naskah Pidato. Dayeuhluhur Buku LKS Kelas X Semester 2 Hal 23-24 Dan LKS Kelas XI Semester 1 Hal ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. 7 Cara Menulis Naskah Drama yang Baik dan Benar Beserta Kaidahnya – Drama merupakan karya sastra yang sering kali kamu jumpai. Sebuah drama akan menggambarkan realita kehidupan atau tingkah laku manusia yang dipentaskan. Agar pementasan drama berjalan dengan baik dan sempurna maka akan memerlukan naskah drama. Nah, naskah drama inilah yang merupakan bahan mentahan sebelum drama dipentaskan. Sebelum membuat naskah drama, ternyata ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh penulis. Selain itu ada unsur dan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam naskah drama. Apa Itu Naskah Drama?Daftar IsiApa Itu Naskah Drama?Karakter Naskah Drama Unsur-unsur Naskah DramaKaidah Penulisan Naskah DramaCara Menulis Naskah Drama yang Baik dan Benar Daftar Isi Apa Itu Naskah Drama? Karakter Naskah Drama Unsur-unsur Naskah Drama Kaidah Penulisan Naskah Drama Cara Menulis Naskah Drama yang Baik dan Benar exploringzhongguo Apakah kalian pernah menonton sebuah drama? Drama biasanya dipentaskan dalam sebuah acara seni ataupun pentas seni di sekolah. Namun, apakah kamu mengetahui arti drama dan naskah drama? Kata drama sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu draomai jika diartikan yaitu beraksi, bertindak, berbuat, dan juga berlaku. Saat mementaskan drama, para tokoh akan mengungkapkan dialog serta gerak-gerik dan juga unsur artistik dalam pertunjukannya. Sementara naskah drama merupakan teks yang berisi dialog antar tokoh, atau gambaran karakter-karakter tokoh di dalam sebuah cerita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI naskah drama diartikan sebagai karangan yang masih dalam bentuk tulis tangan. Karakter Naskah Drama Setiap karya memiliki ciri khasnya sendiri, ciri inilah yang sebagai identitas yang melekat. Dengan ciri-ciri tersebut pembaca akan mengenali dan membedakan karya tersebut. Begitu juga dengan naskah drama, kamu bisa mengetahuinya dengan melihat ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri naskah drama yang perlu kamu ketahui Bentuk naskah atau teksnya berisi dialog yang diucapkan oleh tokoh. Terdapat aksi dan konflik antar tokoh. Naskah mengandung instruksi khusus kepada tokoh saat memainkan perannya. Instruksi dalam naskah biasanya ditulis dalam tanda kurung. Menggunakan teks sampiran atau petunjuk yang menjelaskan keadaan cerita. Terdiri dari beberapa babak, dan setiap babak berisi adegan tokoh. Naskah drama memiliki jumlah tokoh yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan novel atau cerpen. Unsur-unsur Naskah Drama Sebuah naskah drama menyajikan cerita yang hendak dipentaskan. Dalam sebuah naskah drama juga terdapat unsur-unsur yang menjadi bagian penyusunnya, yaitu Tema. Merupakan gagasan utama cerita yang mejalin keseluruhan struktur dalam isi drama. Tokoh. Merupakan unsur yang berperanan Penting menceritakan watak dan karakter yang sedang diperankan. Latar. Merupakan keterangan yang menjelaskan suasana, waktu, tempat dalam sebuah cerita. Konflik. Merupakan pertentangan atau ketegangan yang dialami tokoh utama. Babak. Merupakan bagian-bagian dalam pementasan. Digunakan untuk menandakan babak satu dengan babak berikutnya. Dialog. Kata-kata yang akan diucapkan setiap tokoh saat pementasan. Amanat. Setap cerita atau drama memiliki amanat yang ingin disampaikan kepada penonton. Amanat juga berfungsi sebagai kesimpulan dari cerita. Kaidah Penulisan Naskah Drama Dalam sebuah naskah drama terdiri dari runtutan percakapan, sehingga bahasa yang digunakan yaitu bahasa sehari-hari. Drama biasanya tidak terlalu memperhatikan penggunaan kata baku. Meski demikian ada kaidah kebahasaan yang perlu diperhatikan ketika membuat naskah drama, yaitu Saat menuliskan dialog diawali dengan nama tokoh lalu menceritakan percakapan. Saat mengungkapkan dialog tokoh menggunakan tanda baca titik dua. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan pikiran atau perasaan yang dirasakan tokoh. Seperti menginginkan, membenci, mengalami dan lainnya. Menggunakan kata keterangan waktu. Seperti hari ini, besok, kemarin, lusa dan lainnya. Menggunakan kata sifat yang berfungsi menggambarkan suasana cerita. Pada awal kisah menyertakan prolog sebagai pengantar dan epilog sebagai penutup cerita. Naskah drama sebenarnya hampir mirip dengan cerpen dan novel, namun bedanya cerpen ditulis dengan bentuk yang naratif serta memenuhi seluruh halaman. Sedangkan naskah pada drama hanya ditulis ke dalam bentuk dialog antar pemeran atau tokoh. Lalu, bagaimana cara menulis naskah drama? Berikut langkah-langkah cara menulis naskah drama secara umum 1. Menentukan Ide Cerita Menentukan ide adalah langkah pertama yang harus kamu lakukan sebelum memulai membuat naskah drama. Ide cerita berupa gambaran secara umum cerita yang ingin di tayangkan dalam drama. Ide cerita yang menarik membawakan sebuah konflik. Biasanya pasti kamu melihat berbagai drama atau novel menyajikan konflik dalam ceritanya. Jika cerita tersebut tidak ada konflik, maka membuat cerita itu membosankan bukan? Kamu bisa mengadaptasi ide cerita dari kehidupan sehari-hari, novel atau cerpen, film dan lainnya. Ataupun, kamu bisa mengangkat cerita rakyat di daerahmu, misalnya tentang maling kundang, sangkuriang, timun mas, dan lainnya. 2. Menentukan Tema Setiap cerita dalam naskah drama tentu saja memiliki tema. Penentuan tema sangatlah penting, karena tema inilah yang digunakan untuk membangun sebuah cerita dalam naskah drama. Tema dapat dikatakan sebagai ide pokok, dengan menentukan tema kamu juga akan lebih mudah dalam menentukan judul cerita. 3. Menentukan Judul Naskah Hampir semua karya memiliki judul. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI judul merujuk pada kepala karangan yang menyiratkan secara pendek isi ataupun maksud dari bab. Tanpa sebuah judul sebuah karya akan terasa hambar dan menjadi tidak menarik. Judul merupakan hal pertama yang akan dilihat oleh pembaca. Keberadaannya membuat pembaca menentukan tertarik atau tidak. Sebaiknya ketika menentukan judul pada naskah drama tidak menggunakan judul yang terlalu panjang, namun memiliki daya tarik. 4. Merumuskan Naskah Cerita Menyusun sebuah naskah drama sebenarnya bisa dibilang gampang-gampang susah, tidak hanya dituntut untuk mengerjakan suatu tulisan. Tetapi kamu juga dituntut agar membuat tulisan atau naskah yang bisa membuat penonton nantinya menikmati cerita. Pada tahap ini, kamu harus menyusun pemetaan tokoh, menentukan karakteristik tokoh, kerangka cerita mulai dari pengenalan hingga akhir konflik. Sehingga, dengan melengkapi semua hal tadi cerita yang kamu bawakan memiliki alur yang tersusun. 5. Membuat Sinopsis Cerita Jika kamu sudah menentukan ide cerita, tema, hingga judul, lalu tulislah sinopsis cerita yang pendek. Sinopsis berisi gambaran utama dan ide yang sudah kamu rancang. Ceritakan peristiwa-peristiwa yang kamu anggap penting saja, yang menjadi sumber cerita. Dari situ pembaca bisa mengetahui peristiwa apa saja yang akan terjadi. 6. Mulai Menulis Cerita Kini setiap unsur dalam naskah drama yang ingin kamu susun, sudah tersedia. Sekarang saatnya menuliskannya. Tuliskan semua apa saja yang kamu pikirkan. Jangan takut salah, tuliskan semua berdasarkan sinopsis yang telah kamu buat. 7. Merevisi Cerita Jika kamu telah menuliskan naskah drama, kini dibagian ini saatnya kamu memeriksa kembali naskah yang telah kamu susun. Mulai dari ejaan, penggunaan tanda baca, hingga masalah yang disajikan dalam cerita. Pada tahap ini, bisa saja cerita yang telah kamu susun berkembang dan bisa saja mengalami perubahan. Namun, perlu kamu ingat proses revisi harus menentukan kapan waktu berhentinya. Bayangkan jika kamu terus merevisi naskah yang kamu buat? Maka kamu tidak akan pernah menyelesaikan tulisan yang kamu buat. Tidak menjadi masalah jika naskah drama yang pertama kali kita buat jelek, kan nantinya kamu bisa menyusunnya lagi, yang pasti kamu mengetahui langkah-langkahnya. Penutup Demikian ulasan mengenai cara menulis naskah drama yang baik dan benar beserta kaidahnya. Sekarang kamu udah pahamkan cara menulis naskah dengan baik dan benar. Kini kamu sudah siap untuk menuliskan karya kamu! Semoga artikel cara menulis naskah drama ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu. Jika kamu ingin mencari tahu informasi penting lainnya, kamu bisa mengunjungi blog Mamikos. Akan ada banyak sekali artikel menarik yang wajib kamu ketahui. Pastikan download dan install aplikasi Mamikos di smartphone kesayangan kamu ya. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta Kita sering sekali menyebut kata Naskah, tetapi tau gak sih Apa itu naskah? Mari kita bahas tentang pengertian naskah dan jenis-jenis naskah yang ada dalam karya sastra ini dan pastinya biar tidak bingung lagi tentang naskah. Dalam dunia kepenulisan tentunya akan mengenal berbagai jenis teknik, dan naskah adalah salah satu diantaranya. Naskah sendiri bisa diartikan sebagai tahap awal dari susunan sebuah buku. Bentuknya lembaran dan beberapa bagian bisa dimasukan dalam buku dan beberapa lagi akan dieliminasi atau tidak digunakan. Menyusun naskah bisa diartikan sebagai menyusun sebuah buku. Namun, harus diketahui naskah berbeda dengan buku. Lalu, seperti apa bedanya dan apa sebenarnya pengertian dari naskah? Maka bisa menyimak penjelasan di bawah ini. Daftar Isi 1Apa itu Naskah Secara umum?Pengertian Naskah Menurut Ahli1. KBBI 2. Imam Suryono 3. Molton 4. Sendarastik 5. Ferdinand Brunetierre 6. Baried Jenis-Jenis NaskahA. Naskah FiksiB. Naskah Non FIksi Apa itu Naskah Secara umum? Pengertian naskah adalah istilah yang sering terdengar oleh indra pendengaran, dan umum dikenal oleh siapa saja yang terjun di dunia kepenulisan. Naskah kemudian lebih dikenal dalam dunia perfilman. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan naskah? Naskah secara umum memiliki definisi sebagai sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik untuk menjadi acuan dalam proses produksi. Naskah ini bisa dikatakan sebagai dasar sebuah cerita dalam film maupun dalam pementasan drama teater. Susunannya dibuat dramatik, menampilkan setting waktu, tempat, kondisi, dan juga dialog dari beberapa tokoh. Bentuk naskah biasanya adalah tulisan dan dijilid yang kemudian menampilkan adegan demi adegan. Struktur khas ini akan memudahkan tim produksi untuk menyiapkan semua kebutuhan dalam proses pengambilan gambar. Selain itu, strukturnya juga memudahkan para pemain untuk bisa menghafalkan dialog dan menjiwainya. Sebab menjelaskan secara sekilas mengenai kondisi tempat dan suasana dalam dialog yang akan dibawakan oleh tokoh. Selain menjadi dasar dalam pembuatan suatu film, naskah juga bisa menjadi bagian atau tahapan dari penulisan buku. Naskah ini berupa tulisan yang masih kasar dan perlu diedit, biasanya dalam bentuk lembaran. Jika diketik menggunakan perangkat digital, maka biasanya perlu editing dilakukan langsung di perangkat. Penulis biasanya akan mengirimkan naskah ini ke editor sebuah penerbit untuk dibaca atau dicek kualitasnya. Jika disetujui, maka naskah akan diterbitkan dalam bentuk buku maupun bentuk terbitan lainnya. Pengertian Naskah Menurut Ahli Banyak ahli kemudian mendefinisikan apa itu naskah, dan naskah adalah salah satu bentuk karya tulisan yang menjadi dasar dalam pembuatan sebuah film atau drama. Supaya lebih mudah memahami apa itu naskah. Maka berikut pendapat sejumlah ahli mengenai definisinya 1. KBBI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian naskah adalah karangan yang masih ditulis dengan tangan dan belum diterbitkan. Namun di era modern seperti sekarang, naskah tidak ditulis manual memakai tangan. Melainkan diketik di perangkat digital menggunakan aplikasi khusus, misalnya dengan Google Document atau mungkin Ms. Word dan aplikasi yang sejenis. Meskipun begitu, strukturnya masih kasar dan bisa jadi saat dikirimkan ke editor akan mengalami banyak revisi. 2. Imam Suryono Pendapat berikutnya datang dari Imam Suryono. Beliau berpendapat, definisi naskah adalah sebuah drama yang berisi aksi atau perbuatan yang menjelaskan tentang suatu masalah yang dihadapi oleh seorang tokoh. Pendapat yang disampaikan beliau berfokus pada naskah drama yang dijadikan dasar dalam pementasan drama di teater. Sehingga naskah ini menjadi salah satu unsur penting yang membangun sebuah drama untuk bisa diperankan dengan baik oleh para pemain atau aktor dan aktris. 3. Molton Molton juga menjelaskan pengertian naskah adalah drama. Menurutnya, definisi naskah drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak life presented in action. 4. Sendarastik Pendapat berikutnya disampaikan oleh Sendarastik, yang juga mendefinisikan tentang pengertian naskah sebagai sebuah naskah drama. Menurutnya naskah adalah bahan dasar sebuah pementasan dan belum sempurna bentuknya apabila belum dipentaskan. Naskah drama juga sebagai ungkapan pernyataan penulis playwright yang berisi nilai-nilai pengalaman umum juga merupakan ide dasar bagi aktor. Sehingga di dalam naskah akan menjelaskan tentang pernyataan yang ingin disampaikan oleh penulisnya. 5. Ferdinand Brunetierre Pendapat selanjutnya datang dari Ferdinand Brunetierre. Menurut beliau, naskah adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia dengan dimunculkan dalam drama yang memerankan isi naskah cerita. 6. Baried Terakhir adalah pendapat dari Baried, yang juga menjelaskan naskah drama. Menurutnya, naskah drama adalah tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bansa masa lampau. Naskah sendiri secara etimologi atau asal kata diambil dari bahasa arab yaitu dari kata nushkhatum. Artinya adalah potongan kertas, karena umumnya naskah ini berbentuk lembaran yang perlu dikoreksi. Dalam pembuatan naskah drama maupun naskah untuk terbitan buku cetak dan buku digital. Seorang penulis perlu menyusun naskahnya terlebih dahulu, melalui naskah inilah penulis akan menjelaskan tema secara maksimal. Naskah tidak terbentur oleh masalah jumlah halaman dan jumlah kata. Sebab naskah ini kedepannya akan dijilid menjadi buku yang dalam satu judul bisa berisi 300 halaman bahkan sampai 500 halaman atau lebih. Menyusun naskah membantu penulis menyusun sebuah buku secara bertahap dan tetap sistematis. Umumnya, untuk meminimalkan kesalahan proses penulisan naskah dilakukan dulu jika sudah selesai baru dikirimkan ke penerbit untuk dicek kualitasnya. Pengiriman naskah bisa dalam bentuk digital dan bisa dalam bentuk dicetak, disesuaikan dengan kebijakan penerbit yang dipilih. Naskah ini kemudian ditentukan apakah diterima, diterima dengan catatan khusus, atau langsung ditolak. Naskah yang diterima oleh penerbit kemudian akan dicetak menjadi buku. Dimana mulai dibuat desain layout agar tampak seperti buku pada umumnya. Naskah yang sudah dicetak kemudian tidak bisa lagi disebut naskah, melainkan disebut dengan jenis cetakannya. Jika dicetak menjadi buku maka disebut buku, jika dicetak menjadi monograf maka disebut monograf, dan begitu seterusnya. Jadi, secara sederhana naskah ini adalah tahap awal dari sebuah buku dan bentuknya masih kasar sekaligus berupa lembaran yang belum dijilid menjadi satu. Naskah dalam dunia kepenulisan kemudian memiliki beberapa jenis. Dalam dunia kepenulisan buku, jenis naskah adalah sebagai berikut A. Naskah Fiksi Naskah fiksi adalah naskah yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang. Sehingga tema atau apapun yang tertulis di dalam naskah fiksi ini sifatnya tidak nyata dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Dalam dunia kepenulisan, jenis naskah ini paling umum dijumpai karena menyasar seluruh lapisan masyarakat. Bentuk naskah fiksi sendiri bermacam-macam, paling dominan adalah naskah untuk novel dan cerita pendek. Isi naskah yang merupakan hasil rekaan atau hasil imajinasi penulisnya kemudian bisa menggugah perasaan pembaca. Sekaligus menggugah keinginan pembaca untuk membaca isinya dari awal sampai akhir. Naskah fiksi umumnya juga berusaha untuk menggugah perasaan pembaca merasakan apa yang diceritakan di dalamnya. Apa yang diceritakan adalah murni buah pikiran dan pemikiran atau pendapat penulis, Sehingga sifatnya subjektif. B. Naskah Non FIksi Jenis naskah yang kedua adalah naskah non fiksi yang merupakan kebalikan dari naskah fiksi. Naskah non fiksi adalah naskah yang berisi penyampaian suatu hal yang sifatnya nyata sehingga bisa dibuktikan kebenarannya secara langsung. Naskah jenis ini memerlukan tahapan yang panjang untuk bisa disusun dengan baik oleh penulisnya. Penulis perlu melakukan penelitian, dimulai dari menentukan tema, kemudian mengumpulkan referensi, dan mencari data, baru menarik kesimpulan. Tahapan panjang dari penyusunan naskah non fiksi membuatnya punya sifat objektif yang tinggi. Sebab berusaha untuk menarik minat dan menggugah nalar dari pembaca. Pembaca diajak berpikir secara logis, setiap hasil pemikiran ada penjelasan ilmiahnya. Tidak ada yang namanya sihir, tipu muslimat, dan sebagainya. Sebab segala hal yang dimuat di dalam naskah non fiksi adalah nyata dan bisa dijelaskan secara terperinci atau secara ilmiah. Naskah fiksi bisa dalam bentuk hasil penelitian, monograf, buku teks, biografi, autobiografi, dan sebagainya. Sehingga semua buku non fiksi atau buku ilmiah yang menjelaskan tentang fakta di lapangan masuk ke dalam kategori naskah non fiksi. Naskah non fiksi sebagaimana yang dijelaskan, terbagi menjadi beberapa golongan. Berikut tiga golongan dari naskah jenis ini 1. Monograf Monograf merupakan suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya satu hal saja dalam suatu bidang ilmu. Berhubung mengusung topik di satu bidang, maka penulisnya adalah seorang ahli di bidang tersebut. Monograf di Indonesia dan bahkan di seluruh dunia, ditulis oleh para dosen yang memang menjadi ahli di suatu bidang keilmuan. Termasuk ke dalam jenis karya tulis ilmiah sehingga struktur penulisan perlu mengikuti kaidah yang ada. Misalnya, terdapat rumusan masalah, kemudian metodologi pemecahan masalah, dukungan data dan teori paling mutakhir terbaru, sampai kesimpulan dan juga bagian daftar pustaka. 2. Buku Teks Naskah non ilmiah berikutnya adalah buku teks yang juga dikenal dengan istilah buku referensi. Buku teks sendiri adalah suatu tulisan dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya pada satu bidang ilmu. Lalu, apa bedanya dengan monograf? Perbedaan terletak dari isi pembahasan di dalam naskah. Monograf biasanya mengusung satu tema untuk dikupas secara sekilas pada pokok tertentu. Sementara buku teks membahas satu tema atau lebih yang sekiranya memang relevan atau saling berhubungan. Kemudian disampaikan atau dijelaskan secara mendalam. Inilah alasan kenapa buku teks kemudian sering dijadikan sebagai referensi. Baik dalam menyusun karya tulis ilmiah, penelitian, dan lain sebagainya. Sama seperti monograf, naskah buku teks juga ditulis oleh ahli di suatu bidang keilmuan. Salah satu contohnya adalah kalangan dosen. 3. Trade Book Jenis terakhir dari naskah adalah trade book yang juga termasuk karya tulis ilmiah. Trade book sendiri adalah buku yang berisi tentang pengetahuan umum dan bisa dibaca oleh siapa saja common knowledge. Trade book kemudian bisa disebut dengan istilah ensiklopedia, karena memuat segala bentuk ilmu pengetahuan umum. Biasanya dibuat dengan tema spesifik. Misalnya jika penulis ingin mengupas pembahasan umum tentang tanah. Maka akan mengupas masalah tanah secara ilmiah dengan menggunakan banyak sumber. Sehingga pembaca tahu apa itu tanah, strukturnya, komponen penyusunnya, dan sebagainya. Bahasa di dalam trade book dibuat sederhana untuk memudahkan siapa saja memahami apa yang disampaikan. Sehingga berbeda dengan jenis naskah non fiksi lain yang menggunakan bahasa ilmiah karena sasarannya adalah masyarakat ilmiah. Melalui penjelasan di atas, maka bisa dipahami naskah adalah suatu bentuk tulisan yang masih manual dan lembaran. Naskah ini belum dijilid dan belum dipublikasikan yang bisa mengalami perubahan isi dan struktur. Saat menulis buku atau mungkin skenario drama, pembuatan naskah menjadi tahap awal dari tujuan tersebut. Silahkan mempelajarinya, karena naskah berkualitas akan menghasilkan buku dan skenario berkualitas juga. Baca juga artikel penting lainnya Pengertian Buku Antologi Pengertian Antologi Puisi Apa itu kritik sastra? Cara Public Speaking yang Baik

dalam menyusun atau membuat naskah kontemporer aturannya adalah